Api Tauhid Nyalakan Spirit Kaum Muda


Judul Buku : Api Tauhid

Penulis : Habiburrahman El Shirazy

Genre : Sejarah, Roman

Penerbit         : Republika 

Tahun Terbit : 2014

Tempat Terbit : Jakarta

Jumlah Halaman : 573 Halaman

ISBN : 978-602-8997-95-9

 

Api tauhid merupakan salah satu novel yang ditulis oleh penulis terkenal yang telah menerbitkan banyak buku, Habiburrahman el Shirazy. El Shirazy merupakan penulis yang karya-karyanya telah diakui sebagai mahakarya oleh banyak orang termasuk para sastrawan dan penulis lainnya. Bahkan, sebagaimana yang dapat dilihat dari ulasan para pembaca, beliau dijuluki sebagai penulis nomor 1 di Indonesia.  Ia juga telah mendapatkan berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Melalui karya-karyanya, beliau dapat menghantarkan ghirah tersendiri kepada para pembacanya. Novelis yang akrab disapa Kang Abik ini juga merupakan penulis dari salah satu novel yang diangkat ke film layar lebar, yaitu Ayat-Ayat Cinta. Selain itu, masih banyak lagi karya beliau yang sangat menginspirasi khalayak ramai.

 

Resensi kali ini akan mengulas tentang salah satu karya beliau, yaitu Api Tauhid. Novel ini merupakan novel sejarah bernuansa romansa islami yang akan membawa pembacanya berkelana dalam suasana masa lalu dunia Islam yang disajikan secara apik. Novel yang ditulis oleh Habiburrahman el Shirazy ini bukanlah novel biasa. Novel sejarah dengan balutan nuansa romansa islami menjadi daya tarik bagi para pembaca. Sejarah yang disajikan secara apik dan bahasa yang mudah dipahami membuat pembaca terbawa oleh suasana yang disajikan pada novel ini.  Novel yang ditulis oleh novelis nomor 1 di Indonesia ini telah mendapat apresiasi dari berbagai tokoh. Apresiasi yang diberikan menggambarkan betapa berkualitasnya novel ini dan menjadi rekomendasi bagi para pembaca.


Baca juga: Tanah Perantauan


Keunggulan buku ini tersaji dalam penggalan kata yang tidak berbelit-belit dan sarat akan makna. Nuansa romansa islami yang menguras emosi cukup membuat hati para pembaca ingin membacanya sampai akhir agar tahu kisah akhirnya. Cerita yang berlatar di Negara Indonesia, Madinah, dan Turki menjadi balutan tersendiri, seolah-olah membawa pembaca mengelilingi tiga negara dalam satu novel sekaligus. Sisi sejarah yang disajikan pun ditautkan dengan romansa yang membuat pembaca secara tidak langsung mengambil spirit dari tokoh yang sangat menginspirasi.

 

Badiuzzaman Said Nursi adalah salah satu tokoh yang penuh inspirasi. “Badiuzzaman” berarti keajaiban zaman, kiranya itulah sematan yang diberikan pada tokoh Said Nursi. Tokoh yang menjaga lentera tauhid tetap menyala di Negeri Konstantinopel dengan karyanya, Risalah an-Nur, yang menjadi penerang dalam menjaga ketauhidan. Ketauhidan, kesungguhan, dan kecerdasan nampaknya adalah beberapa hal yang menggambarkan tokoh Said Nursi. Pembaca akan mengetahui bagaimana karakteristik dari tokoh Said Nursi apabila membaca langsung dan ada spirit tersendiri saat membaca buku ini. 


Baca Juga : Najib Mahfuz dan Najib al-Kailani: Dua Sastrawan Besar Oposisi Pemerintah

 

Romansa islami yang disajikan pun tak kalah menggetarkan hati pembaca. Sosok Fahmi yang merupakan pemuda yang saleh dihadapkan pada berbagai permasalahan. Namun, ia tetap mampu melaluinya dengan keyakinan pada Allah Swt. Ia juga mengambil ibrah dari apa yang dihadapi. Sifat tawakal dan spirit menimba ilmu menjadi poin penting yang diambil dari tokoh Fahmi. Kata-kata ini pun tidak sanggup untuk mewakili bagaimana tokoh Fahmi menghadapi berbagai rintangan hidup. Secara keseluruhan, banyak keteladanan dari tokoh Fahmi yang patut dicontoh khususnya bagi pemuda masa kini.

 

Keunggulan yang disajikan tentunya juga diiringi dengan kekurangan dan bukan hal yang bisa ditepis. Jangan terkejut, pembaca yang tidak terlalu menyukai sejarah akan cukup pusing dengan alur cerita yang beragam. Pembaca perlu mendalami serta menghayati tiap penggalan kata, khususnya bagi pembaca yang kurang tahu kosakata dalam bahasa asing. Ini menjadi kendala tersendiri bagi para pembaca.


Baca juga: Meeting Muhammad Hadir untuk Seseorang yang Sedang Rindu dengan Sosok  Idola yang Sebenar-benarnya 

 

Terlepas dari keunggulan dan kekurangannya, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca karena sarat akan makna keagamaan, moralitas, dan romansa. Jika pembaca membaca dengan penuh perhatian dan memaknai setiap kata, akan muncul pengalaman yang luar biasa dan tidak bisa diungkapkan secara gamblang.

 

Zalni Nurrahmani Fitri, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.



Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.

Posting Komentar

0 Komentar