SUDUT SUNYI


Di perbatasan kita bertemu,

saling bertukar kata dalam diam.

Lalu kau tersenyum dalam matamu,

bersendagurau bersama hembusan angin.

Sebelum semua usai,

kau masih mencari kata,

"Apa ini akan menjadi keabadian?" tanyamu

 

Aku bungkam, "Semoga saja" aku mengiyakannya dalam doa.

Kau memandang langit lalu mengerutkan kening,

"Apa kau merelakan perpisahan ini?" tanyamu lagi

"Tentu saja tidak" jawabku dalam gelengan kepala.

Kau mendekat,

membisikkan rasa bersama daun yang menerpaku.

Aku terpaku, lalu mengangguk,

 

Hingga kau menjauh, lalu melambaikan tangan.

Hanya ada kita dan

Hanya ada angin yang menjadi saksi

Hingga senja mulai merangkak

 

19 September 2015

 

Posting Komentar

0 Komentar