Dalam balutan sembilan emosi satu pikiran 
Tabu di antara keduanya 
Jika retina tak menangkap bayangan rasa 
Mereka berkata aku tak peka 
Dalam tajuk nama ‘penulis’ 
Sang pemain rasa orang, koreografi luntang-lantung emosi 
Huh, kelainan 
Tujuh bahkan seribu warna ruah 
Sadarkah? Ia dari rahim si putih 
Spektrum mana hingga sabur yang melukis 
Terserah, awal yang diberi tak salah 
Hei! Hati itu sembunyi 
Ia terlalu bebas merasa 
Ia tak sekedar sebuah lalu lalang antar ruang dalam langit 
Memasang seribu wajah tak kenal detik
Afifah Nurul Izzah. Mahasiswa Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Instagram: @Afuriza
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih. 


0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan