Pandemi Bukan Rintangan, HMPS BSA UIN SUKA Sukses Gelar Workshop Kepenulisan Dua Hari Berturut-turut


Al-Bayaanaat.com- HMPS Bahasa dan Sastra Arab menggelar kegiatan workshop kepenulisan tentang kiat sukses dalam menulis. Workshop ini mengangkat tema “Kata Merubah Kita” yang digelar selama dua hari, tepatnya pada hari Sabtu (26/06) dan Minggu (27/06) menggunakan metode hybrid. Sebagian peserta hadir secara tatap muka di Teatrikal Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, sedangkan yang lain mengikuti melalui platform Zoom secara virtual. Rekha Aira Nurrizka selaku ketua HMPS BSA 2021, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia dan peserta, yang telah berpartisipasi dalam workshop kali ini baik secara tatap muka maupun virtual

Workshop ini juga dihadiri oleh Kaprodi BSA UIN Sunan Kalijaga, Dr. Ening Herniti, M. Hum. Beliau berharap dengan adanya workshop ini mahasiswa dapat berproses dalam menyalurkan pemikiran serta motivasi untuk menulis, beliau juga mengutip sebuah perkataan dari Imam Ghazali yang berbunyi, “Kalau bukan anak raja atau imam besar, maka menulislah.” Harapan yang sama juga dituturkan oleh Dr. Sujadi, M.A. selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga bahwa, “Semua kegiatan mahasiswa kita arahkan untuk mendapat bekal yang tidak didapat di dalam kelas. Saya juga berharap HMPS BSA mampu mengadakan perlombaan kepenulisan secara internasional yang berbau-bau Arab.”

Demi mensukseskan workshop ini, pada hari pertama HMPS BSA menghadirkan dua narasumber yang tak kalah hebat di dunia kepenulisan. Satu di antaranya adalah guru besar UIN Sunan Kalijaga, yakni Prof. Dr. Ibnu Burdah, S.Ag., M.A. Beliau menyampaikan pengalamannya dalam menulis yang berangkat dari terjemah dan menerjemah. Hal tersebutlah yang membuat beliau terpaksa menyampaikan pikirannya hingga menjadikan beliau aktif menulis sampai sekarang. 


Narasumber kedua merupakan penulis puisi aktif dan juga alumni BSA angkatan 2016, Anna Zakiyyah yang sudah berkecimpung di dunia kepenulisan sejak lama. Hal itu dapat dibuktikan dengan karya-karyanya yang telah terbit di beberapa media massa dan satu buku antologi puisi. Pada workshop tersebut, beliau membagi tips dan trik jitu dalam menulis puisi dan cerpen.

Workshop hari kedua berfokus pada pelatihan kepenulisan esai populer berjenis opini, dan menghadirkan narasumber yang tidak kalah menariknya dengan hari pertama, yaitu Suwanto Awan seorang alumnus S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta peraih 100+ kejuaraan karya tulis ilmiah, penulis 1000+ artikel di media massa, sekaligus penulis jurnal dan prosiding internasional.


Sebelum memasuki materi, Suwanto menyampaikan sedikit wejangan dan kutipan perkataan Sayyid Quthb bahwa, “Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, akan tetapi satu tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala.” Bahasa memang penting, akan tetapi literasi tidak cukup hanya dengan itu, harus diimbangi dengan menulis. Beliau menyinggung bahwa saat ini jumlah mahasiswa yang aktif berkiprah di media terverifikasi hanya sedikit, maka dari itu, beliau menekankan bahwa mahasiswa jangan hanya pandai berdemo di jalanan, tetapi pandailah berdemo di koran.

Dalam materinya, Suwanto menyampaikan beberapa godaan yang kerap dialami mahasiswa ketika akan mulai menulis serta tips dan trik untuk menulis opini. Rasa tidak percaya diri, keterbatasan diksi, perasaan tidak berbakat, serta kesulitan mencari ide merupakan masalah yang sering dialami oleh mereka yang akan mulai menulis. Berangkat dari hal tersebut, Suwanto mengajak para peserta untuk mengubah mindset “Jangan mencari ide, akan tetapi jemputlah ide.” Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara memahami penjelasan dosen saat kuliah, pengemasan ulang makalah, mengikuti seminar, dan mengolah semua yang masuk ke otak sebagai produk tulisan.


Beliau juga memberikan tips kepada pemula yang ingin menulis di koran, caranya dengan membaca tulisan orang lain di koran selama 40 hari guna penguasaan kosa kata dan gaya bahasa, sering berlatih, menyesuaikan jenis artikel yang dikehendaki oleh instansi terkait, menulis berdasarkan data atau informasi dengan tidak mengabaikan aturan, serta konsisten. Hal ini diperlukan bagi pemula, karena akan sulit untuk meramu bahasa menjadi tulisan tanpa hal-hal tersebut di atas. 

Sebagai penutup, Suwanto juga menghimbau agar mahasiswa giat berlatih menulis, karena itu akan berpengaruh terhadap masa depan. Orang-orang yang sukses di masa kini dan masa depan adalah mereka yang menguasai informasi.

Dimas selaku ketua pelaksana mengungkapkan keluhannya, “Adapun kendala dalam pelaksanaan workshop ini terletak pada regulasi perizinan dan keuangan ke fakultas, tetapi hal ini tidak menjadikan semangat HMPS BSA pudar,” ujar Dimas saat diwawancarai di akhir acara. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias para peserta saat mengikuti workshop, salah satu peserta saat ditanyai kesannya menyampaikan sangat berterima kasih kepada HMPS BSA karena menyelenggarakan workshop ini dapat menjadi wadah untuk menambah ilmu terkait dunia literasi. (Tim reporter/Tim editor al Bayaanaat)

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih. 


Posting Komentar

0 Komentar