Vertikal yang Horizontal


Tapak kaki yang menjadi saksi 
Pada zenith tertinggi ku bersaksi 
Jaya Wijaya tak lagi berarti 
Luasnya samudra bukan lagi yang dicari
 
Kaulah alasan 
Aku sanggup membawa rembulan 
Sekalipun dalam pengakuan 
Mengertikah kau, Mulawarman? 

Bintang-bintang menyisir langit 
Berjatuhan ribuan sengit
Menjatuhi bumi yang tak kuasa legit 
Demi hanya menatap langit 

Kemana lagi cinta ini menggumpal 
Yang jatuhnya vertikal 
Tak lama hanya menjadi horizontal 
Hanya tersisa selamat tinggal 

Kau, tak lebih dari sebuah bau 
Busuk atau wangimu 
Hanya menyengat sementara waktu 
Kini tinggallah perayaan 
Untuk kepergian seorang tawanan 
Atas perlakuan ketidakadilan
Kepada dua hati yang menaruh harapan

Dwi Ratna Lestari, Santri Komplek 8 Huffadz Putri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta. @dwilestari2301

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih. 

Posting Komentar

0 Komentar