Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam



Judul Buku          Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam

Penulis          Dian Purnomo

Penerbit                  Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit         : 2020

Jumlah Halaman         : 320

Nomor ISBN         : 978-602-06484-5-3 

Harga         : Rp. 93.000,-


    Novel ini berbicara tentang perjuangan seorang wanita Sumba, lulusan Sarjana Pertanian bernama Magi Diela yang memiliki impian dan harapan besar untuk mensejahterakan Sumba, namun tak disangka semua rencana masa depannya hancur karena suatu kejadian yang menimpa dirinya. 

    Kejadian tersebut bermula setelah kelulusannya dari kampusnya yang berada di pulau Jawa, Magi Diela kembali ke Sumba dan menjalani hari-harinya sebagai honorer di daerahnya. Hingga suatu ketika kejadian yang tak disangka menimpa Magi Diela, ia diculik oleh seorang pria yang bernama Leba Ali yang terobsesi terhadap dirinya.

    “Kawin culik dulu menjadi salah satu upaya untuk menyingkat urusan adat agar tidak memakan biaya serta waktu terlalu lama. Pada umumnya keluarga kedua calon mempelai telah memiliki perjanjian jika akan menempuh cara ini.” (hal.19)

Baca juga: Berkawan dengan Kesepian

    Magi Diela mengalami salah satu tradisi masyarakat Sumba yang dikenal dengan sebutan Kawin Tangkap. Pada umumnya, terdapat kesepakatan dari kedua belah pihak sebelum kawin tangkap terjadi. Namun tidak pada Magi, ia tidak mengetahui apapun tentang rencana tersebut, apalagi calon suaminya adalah Leba Ali yang sudah mengincar dirinya sejak masih belia. Sampai suatu ketika saat dirinya tak berdaya, ia mencoba untuk bunuh diri. Meski nyawanya masih terselamatkan, dunianya sudah berbeda. Dalam kisah ini Magi disebutkan sebagai perempuan yang selalu memberanikan diri untuk memberontak dan melawan tradisi tersebut. Perjuangannya sangat berliku bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya agar mendapatkan kebebasan dan kehidupan yang jauh lebih baik. 

    Tara, sahabat Magi sekaligus seorang kakak ipar baginya, tempat Magi berkeluh kesah  tentang segala hal, walaupun tidak bisa mengubah sesuatu yang menjadi kodrat perempuaan yang seharusnya tunduk pada budaya patriarki yang kental. Selain itu, Dangu Toda yang merupakan pria baik hati, perhatian dan selalu siap untuk membantu Magi dalam keadaan apapun. Namun sayang, Dangu Toda dan Magi berada pada suku yang sama, yang membuat hubungan mereka terbatasi. Mereka tidak dapat menikah karena ibarat pernikahan dalam satu suku seperti menikahi saudara sendiri. Oleh karena itu, kedekatan mereka yang tak sampai, terhalang oleh adat. Keluarga mereka juga selalu membatasi gerak keduanya untuk tidak saling bertemu sebab dapat menjadi bahan gunjingan masyarakat sekitar.

Baca juga: Resensi buku "Meeting Muhammad"

    Kisah yang tertulis dalam novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam membuat para pembacanya ikut terlarut dan merasa terguncang secara emosional oleh kisah tersebut. Meskipun didalamnya terdapat 57 bab namun pada setiap babnya disusun secara singkat. Pada permulaan bab langsung disambut pada konflik cerita yang menerka pembacanya untuk segera mengetahui kejadian lanjut kisah tersebut. Penulis juga tidak lupa memberikan arti bahasa Indonesia     dari bahasa daerah Sumba yang tertulis pada percakpan-percakapan novel tersebut sehingga pembacanya dengan mudah memahami arti ucapan para tokoh. 

    Cetakan pada buku terbaru novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam ini sudah tertera Trigger Warning pada sampul bukunya sehingga pembaca yang belum cukup umur menjadi terinformasi akan hal itu. Karena beberapa cerita yang disajikan dalam novel ini mengandung unsur kekerasan fisik dan seksual. 

    Saat ini masih banyak tindakan keji yang tidak patut disepelekan. Maka, secara tersirat kisah novel ini mengajak pembacanya untuk lebih peka akan berbagai aksi kejahatan, pelecehan maupun perampasan hak kaum perempuan yang merugikan perempuan. 


Tentang penulis 

    Dian Purnomo alias Dian Yuliasri merupakan perempuan kelahiran asal Salatiga, Jawa Tengah  1976. Ia mulai fokus menulis semenjak dirinya duduk di bangku sekolah menengah atas dan penah belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar Perlindungan Anak Kriminologi UI. Penulis novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam dan beberapa novel lainnya ini penah meraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 di Sumba dan She Creates Change Green Camp 2020. Saat ini, ia menghabiskan waktunya menjadi penulis dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

Wardatul Aini, Mahasiswa aktif Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.


Posting Komentar

0 Komentar