Muhammad Hanief Fazlurrahman, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Postingan Instagram Jogja Art+Books Fest |
Judul : Tangan Kotor di Balik Layar
Penulis : Puthut Eko Arianto
Penerbit : Shira Media
Tahun Terbit :
2024
Jumlah Halaman : 182
Nomor ISBN : 978-602-7760-80-6
Harga :
Rp59.000,- (Harga di Pulau Jawa)
Novel Tangan Kotor di Balik Layar merupakan buku kesekian yang lahir
dari jari jemari Puthut Eko Arianto, alias Puthut EA. Pria kelahiran Rembang
itu sudah menghabiskan waktu seperempat abad di dunia kepenulisan, setidaknya
terhitung sampai tahun terbitnya buku ini. selama 25 tahun tersebut ia telah
melahirkan lebih dari 50 buku, baik fiksi maupun non fiksi. Meskipun buku non
fiksi yang ia tulis tidak sedikit, Puthut lebih dikenal oleh khalayak sebagai
penulis fiksi yang handal. Penulisannya yang rapi dan pemetaan cerita yang
runtut membuat imajinasi pembaca cepat terbangun sekaligus betah dalam dunia
rekaan yang dikarangnya.
Novel ini terbit menjelang pemilihan presiden tahun 2024. Tentu
novel ini lahir dari keresahan penulis dalam melihat situasi dalam negeri yang
sedang carut-marut menyambut pemilihan presiden yang penuh trik dan intrik.
Alih-alih sibuk mendukung dan membela salah satu paslon, Puthut memilih jalan berbeda,
yaitu dengan berkarya dalam merespon gejolak yang terjadi pada beberapa
bulan menuju pemilihan presiden. Sebagai penulis yang sudah lama berkarya,
seperti supir bus profesional yang sudah bekerja bertahun-tahun, Puthut hanya
butuh kurang dari dua minggu dalam menulis karyanya ini.
Secara singkat, novel ini menceritakan seorang jurnalis bernama
Hammam yang ditugaskan oleh pemrednya untuk meliput salah satu padepokan yang
sering didatangi oleh orang-orang penting pemerintahan, dari tingkat daerah sampai
tingkat pusat. Ia diberi waktu seminggu untuk mencari materi yang akan dijadikan
bahan penulisannya mendatang. Di luar dugaan, selama satu minggu itu ia tidak
kunjung mendapatkan satu materi pun. Ia kebingungan memilih topik tulisannya
setelah masuk dan menjadi bagian “orang dalam” padepokan tersebut.
Baca juga: Novel Kontroversial Hamka Mendobrak Kekakuan Budaya (albayaanaat.com)
Setelah satu minggu, ia menemui direktur media dan menjelaskan
permasalahan dalam proses reportasenya di padepokan. Hammam pun dibebastugaskan
dari tugas meliput padepokan. Kendati demikian, Hammam masih menjalin hubungan
dengan orang-orang di dalam padepokan dan sering mengunjungi padepokan
tersebut. Sampai ketika ia dihadapkan pada peristiwa yang tidak mengenakkan,
karena padepokan dilanda masalah dan ia melihat adanya benang merah antara
padepokan dengan penguasa.
Meski penulisan novel ini tergolong singkat, Puthut berhasil
membuahkan karya yang nyaman dibaca dalam sekali duduk, membuat
pembaca tidak ingin berhenti membaca sebelum merampungkannya. Novel ini terdiri
dari dua puluh satu bagian yang setiap bagiannya tidak sampai sepuluh halaman.
Novel dengan ketebalan 182 halaman ini tidak terasa berat dan lama dibaca.
Beberapa pembaca mengategorikan karya Puthut yang satu ini sebagai novelet atau
novel yang dapat dibaca dalam waktu yang singkat.
Keunikan novel ini terletak pada penokohan yang kuat, dari segi karakter, pakaian, dan kebiasaan, bahkan pemikirannya. Tokoh yang tidak sering muncul pun akan digambarkan oleh Puthut dengan sangat jelas. ia sangat piawai dalam memantik imajinasi pembaca. Kendati demikian, keunikan ini dapat menjadi pisau bermata dua. Novel ini sepertinya kurang cocok dibaca oleh pembaca yang suka dengan gaya cerita lugas, tanpa basabasi. Sedangkan pembaca yang nrimo ing pandum atas kehendak penulis dan sering menanyakan hal sepele atau pembaca yang menggeluti dunia jurnalistik, novel ini bisa dimasukkan ke dalam wishlist.
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naskah. Terima kasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan