Arah Langkah Literasi Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0



Al-Bayaanaat.com- Saat ini hampir seantero negara di dunia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Tidak dapat dipungkiri, melek literasi menjadi pusat perhatian para akademisi karena literasi sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memahami kondisi Revolusi Industri 4.0. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang menuntut negara mana pun agar meningkatkan kualitas literasi dan pendidikan, khususnya di Indonesia.

Literasi di Indonesia diharapkan lebih matang dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten dan kompetitif dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, literasi dapat dianggap sebagai indikator keberhasilan dalam kehidupan, terutama literasi digital. Adapun contoh literasi digital yaitu pembelajaran secara daring, mencari bahan keilmuan di internet, mengirim tugas sekolah melalui surat elektronik, dan lain sebagainya. Selain itu, yang tidak kalah canggih adalah munculnya kamus atau translator elektronik yang dapat dimanfaatkan karena memiliki peran penting sebagai penyedia informasi, rujukan serta alat untuk melestarikan bahasa.

Pada era ini, ada tiga literasi baru yang wajib dikuasai oleh masyarakat, yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Namun, literasi yang sangat signifikan dengan era revolusi yaitu literasi digital. Dengan adanya literasi digital, seseorang mampu mendapatkan informasi dan mengakses sesuatu yang diinginkan dengan cepat menggunakan media elektronik tanpa bersusah payah mencari secara manual, seperti datang ke perpustakaan atau berkeliling mencari buku.


Tantangan untuk menguasai suatu keahlian di masa depan sangatlah berat. Oleh karena itu, Indonesia haruslah mempersiapkan masa depan melalui berbagai aspek, terutama literasi. Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengaplikasikan rancangan literasi serta meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, teknologi informasi dapat memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi secara mandiri, berkelanjutan, dan berkembang menjadi lebih efesien, menyenangkan, dan menarik. 

Generasi milenial dan generasi Z mendominasi era ini. Untuk bisa membaca, mereka tidak harus pergi ke perpustakaan atau pun membeli buku. Dengan adanya literasi digital, diharapkan masyarakat selalu memperoleh informasi terkini. Begitu pula kehadiran informasi digital terpercaya akan membuat masyarakat selalu memperoleh informasi terbaru dengan cepat. Namun, kemudahan akses dalam era ini mengakibatkan informasi dapat berubah dalam hitungan detik sehingga informasi yang begitu banyak dan beragam dapat mempengaruhi sudut pandang masyarakat akan berita dan informasi, ilmu pengetahuan, dan segalanya yang dipublikasikan.

Dapat disimpulkan, untuk melewati era revolusi industri 4.0, Indonesia harus menanamkan dan mengedepankan literasi digital, khususnya bagi generasi muda. Tentunya juga harus dibarengi dengan pendekatan strategis untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi digital. Literasi digital merupakan ketertarikan, sikap, dan kemampuan individu menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi yang sering dimanfaatkan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi serta membangun dan membuat pengetahuan baru. Meskipun banyak manfaat dan tantangannya, masyarakat diharapkan  mampu bergelut dalam meningkatkan ilmu pengetahuan tentang teknologi dan informasi.


Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tertulis, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter  albayaanaat.com  sebagai media keilmuan mahasiswa bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Kirimkan tulisan Anda ke email redaksi  albayaanat.uinsuka@gmail.com  dengan melampirkan biodata pribadi dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik submit valid . Terima kasih. 

Posting Komentar

0 Komentar