$100,000 untuk Omar El Akkad: Pemenang Penghargaan Scotiabank Giller 2021


Al-Bayaanaat.com- Omar El Akkad adalah seorang penulis dan jurnalis. Ia lahir di Mesir dan dibesarkan di Qatar. Saat remaja, ia pindah ke Kanada dan sekarang tinggal di Amerika Serikat. Awal karir jurnalistiknya dimulai pada waktu perang melawan terorisme di Afganistan.  Selama beberapa dekade ia melaporkan kondisi masyarakat saat perang di Afganistan. Karyanya mendapatkan Penghargaan Surat Kabar Nasional untuk Jurnalisme Investigasi dan Penghargaan Goff Penny untuk jurnalis muda. Tulisan fiksi dan non-fiksinya telah muncul di The Guardian, Le Monde, Guernica, GQ dan banyak surat kabar serta majalah lainnya.

Salah satu novelnya yang berjudul The American War, adalah novel terlaris yang terjual di berbagai belahan dunia dan telah diterjemahkan ke dalam tiga belas bahasa. Novel ini memenangkan Penghargaan Pacific Northwest Booksellers, Penghargaan Oregon Book, Penghargaan Kobo Emerging Writer dan telah dinominasikan untuk lebih dari sepuluh penghargaan lainnya. Tidak hanya itu, novel ini juga terdaftar sebagai salah satu buku terbaik tahun 2020 menurut The New York Times, Washington Post, GQ, NPR, Esquire dan dipilih oleh BBC sebagai salah satu dari 100 novel yang berpengaruh di dunia. 

Tahun ini, Omar El Akkad kembali mengukir prestasi lewat novelnya yang berjudul What a Strange Paradise. Novel ini memenangkan penghargaan Scotiabank Giller yang paling bergengsi di Kanada dalam literatur sastra. Omar El Akkad mendapatkan hadiah sebesar $100,000 Kanada dari ajang bergengsi ini. Hadiah tersebut diberikan oleh Elana Rabinovitch, (putri Jack Rabinovitch), dan John Doig yang merupakan wakil presiden eksekutif dan kepala pemasaran Scotiabank.

Baca Juga: Vertikal yang Horizontal

Novel What Strange Paradise adalah sebuah novel yang menceritakan tentang krisis pengungsi global di mata seorang anak bernama Amir. Amir yang berusia sembilan tahun adalah satu-satunya yang selamat dari kapal yang penuh dengan pengungsi yang datang ke negara dengan pulau kecil. Dia berakhir dengan seorang gadis remaja bernama Vanna, yang juga tinggal di pulau itu. Meskipun mereka tidak memiliki bahasa atau budaya yang sama, Vanna bertekad untuk menjaga Amir tetap aman. What Strange Paradise menceritakan kisah mereka dan bagaimana mereka masing-masing mencapai momen ini, sambil mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kita bisa sampai di sini?“ dan “Apa yang akan kita lakukan?”

Sumber: Channel Youtube CBC, 2021 Scotiabank Giller Prize

What  Strange Paradise ini memenangkan nominasi novel terbaik mengalahkan Fight Night karangan Miriam Toews, Glorious Frazzled Beings karangan Angélique Lalonde, The Son of the House karangan Cheluchi Onyemelukwe-Onuobia dan  The Listeners karangan Jordan Tannahill. Dewan juri tahun ini diketuai oleh penulis Kanada  Zalika Reid-Benta, dan juri lainnya termasuk penulis Kanada Megan Gail Coles, Joshua Whitehead, penulis asal Malaysia Tash Aw dan penulis Amerika Joshua Ferris. Dewan juri membaca 132 novel, kemudian menyeleksinya menjadi 12 nominasi  dan menetapkan lima nominasi terbaik.

Salah satu dewan juri berkata, “Di tengah semua kemarahan dan kebingungan seputar krisis pengungsi global, What Strange Paradise karya Omar El Akkad melukiskan potret migrasi skala global dengan rapi dan menarik.” 

Dewan juri lain juga memberikan komentar, “Dalam analisisnya seputar perang dan migrasi menimbulkan pertanyaan tentang ketidakpedulian dan ketidakberdayaan yang pada akhirnya menawarkan petunjuk tentang bagaimana kita dapat menjangkau empati dunia yang sedang terpecah.” 

Oleh karena itu, novel ini layak mendapatkan apresiasi tinggi di bidang sastra. Apa kalian tertarik membaca novel ini? 

Ade Surya Prabandari Putri, Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga.

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih. 

Posting Komentar

0 Komentar