Sebab Aku Berjalan

 

Sudah berapa lama
aku terhenti?—tanyamu.
Pada malam yang kabur,
pada siang yang lari,
pada petang yang mengumpat—
tersimpan;
serah-serapah.

Kita bersembunyi;
dibalik bahasa
yang ibu ajarkan.

Pertama;
kita awali dengan ketulusan.
Kedua;
dengan kejujuran.
Ketiga;
dan seterusnya?

Kita terus berjalan,
mencari
kata, di setiap persimpangan
jalan atau pertepian.

Jogja, 18 mei 2023

Wishnu D. Anggoropenulis tidak ingin disebut sebagai penyair atau semacamnya. Aktif di dunia literasi sekaligus sebagai pendiri Rubrik Buku Yogya, pada waktu yang bersamaan tercatat sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Hukum, Syari’ah dan Hukum.

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.


 

Posting Komentar

0 Komentar