Menilik Sosok Al-Farabi Sebagai Ilmuwan, Sufi, Sekaligus Seniman

 

Judul: Al-Farabi    : Sang Filsuf Muslim Pendiri Neoplatonisme

Pengarang            : A. R. Shohibul Ulum

Penerbit                : Penerbit ANAK HEBAT INDONESIA

Tempat Terbit      : Yogyakarta

Tahun Terbit        : 2022

Cetakan                 : Desember, 2022


Buku yang berjudul Al Farabi: Sang Filsuf Muslim Pendiri Neoplatonisme ini membahas tentang perjalanan hidup Al-Farabi serta pemikiran-pemikiran yang dikemukakan olehnya. Al-Farabi adalah seorang filsuf muslim yang berhasil mengintegrasikan filsafat Timur dan Barat atau dapat dikatakan bahwa Ilmu filsafatnya ini sangat relevan untuk menjembatani perbedaan yang mencolok antara dunia Islam dan Barat. Beliau lahir di sebuah daerah yang kini dikenal sebagai Kazakhstan. Al-Farabi sudah berkelana ke berbagai tempat di Asia Timur demi mencari ilmu.

Filsuf Muslim yang memiliki nama asli Abu Nasr Muhammad Al-Farabi ini berhasil menulis 100 karya ilmiah dan juga menerjemahkan karya-karya berupa teks dari para ilmuwan Yunani. Karya filsuf muslim ini menjadi salah satu inspirasi bagi ilmuwan dan fisikawan Arab, seperti Ibnu Sina. Pada tahun 1920 dan 1930-an, ketertarikan para ilmuwan khususnya para ilmuwan muda dari Kazakhstan pada warisan intelektual Al-Farabi mulai meningkat. 

Baca Juga: Api Tauhid Nyalakan Spirit Kaum Muda (albayaanaat.com)

Sebuah artikel yang meringkas karya-karya para ilmuwan Kazakhstan tentang warisan intelektual Al-Farabi memaparkan, Akhsan Mashanov pada tahun 1960 M menulis surat kepada otoritas negara Uni Soviet bahwasanya masyarakatnya berhutang budi pada seorang geolog Kazakhstan yang memiliki nama Al-Farabi. Hal ini menunjukkan fakta bahwa ternyata kitab-kitab Al-Farabi hampir tidak diketahui di Uni Soviet pada waktu itu. “Al Farabi, pakar hebat yang terkemuka ini merupakan penduduk asli Kazakhstan,” penjelasan dalam surat kabar Nezavisimaya Gazeta yang mengutip surat Mashani (Mashanov) pada tahun 1960 M. Artikel tersebut juga menjelaskan bahwasanya di wilayah Kazakhstan, nama Al-Farabi semakin banyak dikenal orang.

Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pendiri budaya filsafat Arab yang dijuluki sebagai “Guru Kedua” setelah Aristoteles. Selain dikenal sebagai filsuf, Al-Farabi juga dikenal sebagai sufi dan juga seniman. Salah satu bagian dari buku yang diterbitkan oleh Penerbit Anak Hebat Indonesia ini membahas Al-Farabi sebagai seorang sufi tulen. Selain itu, kitab Musiqa al-Kabir yang juga disebutkan di dalam buku biografi Al-Farabi ini menjadi bukti kontribusi Al-Farabi di bidang seni musik. 

Baca juga: Perluas Koneksi, Tingkatkan Wawasan dan Kualitas Mahasiswa BSA dengan Kegiatan Benchmarking (albayaanaat.com)

Buku biografi yang diterbitkan pada tahun 2022 ini terdiri dari 12 bab. Pada setiap bab terdapat empat sampai enam poin penting yang ditulis dalam beberapa sub bab lagi. Buku yang berisi 239 halaman ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, di antaranya adalah buku ini memaparkan dan berusaha menjelaskan pemikiran-pemikiran filsafat Al-Farabi kepada pembacanya. Dengan adanya buku ini, masyarakat dapat mengenal Al-Farabi tidak hanya nama dan perannya secara sekilas, akan tetapi juga dengan pemikirannya yang dikaji secara mendalam. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan footnote pada beberapa halaman yang bisa dijadikan rujukan bagi pembaca yang tertarik untuk meneliti pemikiran dan perjalanan hidup Al-Farabi. Buku ini juga memiliki kekurangan, di antaranya beberapa bagian penjelasan dalam buku ini sulit untuk dipahami karena memang tidak mudah bagi pembaca untuk mengerti dan juga memahami filsafat. Pembaca memerlukan konsentrasi dan pemahaman yang mendalam ketika membaca buku ini. 

Penulis buku biografi Al-Farabi, A. R. Shohibul Ulum, berharap kepada pembacanya agar dapat memetik pelajaran berharga dari kisah hidup yang dilalui para ilmuwan muslim seperti Al Farabi. Upaya mereka sangat keras untuk mempelajari ilmu demi tercapainya kebenaran yang membawa kita kepada kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, sebagai generasi muda muslim, sudah sepatutnya kita meneruskan semangat serta kiprah Al-Farabi dalam belajar dan mengajarkan ilmu-ilmu yang beliau miliki. Selamat membaca!

Aqbil Ihsanal Ali, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.

Posting Komentar

0 Komentar