Al-Bayaanaat : Wadah Mahasiswa Bahasa dan Sastra Rawat Literasi

Al-Bayaanaat : Wadah Mahasiswa Bahasa dan Sastra Rawat Literasi,albayaanaat, albayanat, albayaanat, website, digital 2020, literasi digital, buletin kampus, uin suka, sunan kalijaga, merawat literasi




Albayaanaat.com - Sebagai sebuah media pers mahasiswa, al-Bayaanaat dapat menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan literasi . Al-Bayaanaat sendiri merupakan sebuah organisasi yang dipelopori oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Kelas A UIN Sunan Kalijaga angkatan 2016. Al-Bayaanaat dapat menjadi solusi praksis bagi mahasiswa untuk menunjukkan eksistensinya di ranah kepenulisan, baik dalam bidang bahasa, sastra, budaya, maupun sejarah. 

Hal tersebut tidak bisa dipungkiri, sebab kemampuan untuk memproduksi karya tulis yang berkaitan erat dengan bidang akademisnya memang menjadi salah satu tuntutan besar bagi mahasiswa. Tuntutan menulis, entah di jurnal atau media massa cetak dan online,  seolah sudah menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa. Nah, Al-Bayaanaat yang baru tumbuh sekitar tiga tahun lalu menawarkan solusi bagi mahasiswa agar menuangkan ide-ide, gagasan-gagasan, dan juga pemikiran-pemikirannya dengan menulis di al-Bayaanaat. 

Baca juga :
Semarak Pekan Budaya 2018 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kini, al-Bayaanaat telah memiliki dua media yang populer di kalangan mahasiswa sebagai tempat untuk memublikasikan karya tulis, yaitu buletin dan website. Buletin al-Bayaanaat sendiri merupakan sebuah buletin cetak yang terbit secara berkala dua kali setiap semester. Buletin tersebut dikelola oleh mahasiswa-mahasiswi BSA Fakultas Adab dan Ilmu Budaya yang memiliki minat dan bakat pada dunia literasi dan jurnalistik. Tak ayal, buletin al-Bayaanaat  selalu membawa berbagai hal baru dengan tema yang selalu berbeda pada setiap penerbitannya.  

Selain itu, buletin tersebut juga berada di bawah arahan dan bimbingan langsung dari beberapa staf karyawan jurnal Adabiyyat  UIN Sunan Kalijaga. Tentunya hal ini memiliki profit tersendiri, baik bagi tim redaksi maupun penulis yang mengirimkan karyanya ke al-Bayaanaat. Mengapa demikian? Hal itu dapat dipahami bahwa naskah-naskah yang bisa terbit di al-Bayaanaat tentu telah melewati proses seleksi yang ketat dan melalui arahan dan bimbingan dari orang-orang yang memang ahli pada bidangnya. Dengan demikian, karya yang terbit di buletin al-Bayaanaat tidak bisa dipandang sebelah mata.

Selanjutnya, website al-Bayaanaat. Baru-baru ini, tepatnya Kamis, 20 Februari 2020, al-Bayaanaat mencoba merambah dunia kepenulisan melalui media digital dengan meluncurkan website albayaanaat.com. Acara peluncuran  web tersebut dilaksanakan di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FADIB) UIN Sunan Kalijaga dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Dr. H. Akhmad Patah, M. Ag, Sekjur BSA Moh. Kanif Anwari, M. Ag., para pembimbing al-Bayaanaat, dan beberapa tamu undangan, seperti DEMA Fakultas UIN Sunan Kalijaga, lembaga pers mahasiswa tingkat fakultas, dan juga mahasiswa BSA dari angkatan 2016 sampai 2019. 

Baca juga :
Bahasa Indonesia Stadium 4 (Bagian Satu)

Acara tersebut juga tampak disambut hangat dan menarik perhatian seluruh tamu undangan. Hal itu terbukti dari tingginya animo tamu undangan yang turut serta memberikan masukan, tanggapan, dan bahkan juga ajakan kerja sama dari lembaga pers mahasiswa fakultas lain untuk mengembangkan website al-Bayaanaat.

Husaini, ketua panitia yang juga merupakan mahasiswa BSA angkatan 2018, dalam sesi sambutannya menuturkan bahwa website albayaanaat.com memang dirintis agar menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkarya di media digital. Kemudian, dari pihak Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Moh. Kanif Anwari, M. Ag., menyarankan agar segenap pengurus al-Bayaanaat tidak puas hanya dengan meluncurkan website saja. Menurutnya, menghidupkan website jauh lebih sulit daripada membuatnya sehingga ia berharap Tim Redaksi al-Bayaanaat turut memperhatikan kesiapsediaan naskah yang nantinya akan diunggah di website tersebut.

Hal itu ditanggapi oleh Lia Nurhayati, selaku pimpinan redaksi, dengan mengatakan bahwa adanya website ini merupakan jawaban atas banyaknya naskah yang masuk ke dapur redaksi selama proses penerimaan naskah untuk buletin cetak al-Bayaanaat selama ini. Ada beberapa naskah yang pada akhirnya tidak diterbitkan karena adanya ketidaksesuaian antara naskah dengan tema yang telah ditentukan.

Baca juga :
Sebait Rindu

Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut, Lia menjamin bahwa website al-Bayaanaat akan selalu update dengan berbagai karya tulis di setiap minggunya. Ia menambahkan bahwa tentunya untuk karya yang akan dipublikasikan pada website al-Bayaanaat juga akan melewati proses seleksi naskah, meski tidak seketat pada seleksi untuk buletin cetak.

Dengan demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa al-Bayaanat memang dapat menjadi wadah terbaik bagi mahasiswa untuk berkarya di bidang literasi. Jika tulisannya tidak tembus di buletin cetak, setidaknya website al-Bayaanaat menjadi alternatif untuk bisa belajar berkarya di media massa, terutama media digital.[]

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih. 



Posting Komentar

0 Komentar