Al-Arbain Al-Nawawiyah: Representasi Tiga Dimensi Islam

Judul Buku : Al-Arbain Al-Nawawiyah

Penulis : Imam Yahya bin Syarf Al-Din An-Nawawi

Tebal : 48 halaman

Penerbit     : Al-Hidayah


albayaanaat.com- Ada beberapa hadis nabi pilihan yang membahas secara singkat dan padat berkaitan dengan kehidupan beragama. Di antara hadis-hadis tersebut adalah kumpulan hadis yang berjumlah 42 yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi. Kumpulan hadis tersebut kemudian dibukukan dalam sebuah karyanya yaitu Al-Arbain Al-Nawawiyah.

Imam An-Nawawi menyatakan dengan terus terang bahwa yang melatarbelakangi penulisan kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah adalah untuk meneladani para ulama terdahulu. Kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah disepakati sebagai salah satu khazanah Islam. Di dalamnya, Imam An-Nawawi memulai dengan mukadimahnya. Setelah itu dilanjut dengan rentetan hadis-hadis pilihannya yang sebagian besar darinya terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim namun sanad-sanadnya dibuang agar lebih mudah dihafal dan manfaatnya lebih menyeluruh.

Menurut hemat peresensi, semua hadis yang terdapat dalam kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah membahas tentang nilai-nilai keislaman yang semuanya tercakup dalam tiga dimensi agama Islam, yaitu Islam, iman dan ihsan. Tiga dimensi tersebut adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. sedangkan iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah Islam. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan dengan bentuk pelaksanaan lima rukun Islam. Dalam pelaksanaannya, rukun Islam dilakukan dengan cara ihsan sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah. Selain dari tujuan tersebut, ihsan juga menjadi barometer tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Islam tidak sah tanpa iman, dan iman pun tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman pun tidak akan terwujud tanpa adanya Islam. 

Baca juga: Perjuangan Tentara Palestina dan Israel dalam Mengentaskan Konflik Menuju Perdamaian (albayaanaat.com)

Islam memiliki rukun-rukun yang harus ditunaikan oleh seorang muslim. Pada hadis ke-3 dalam kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah termaktub penjelasan tentang rukun Islam yang lima. Semua rukun tersebut merupakan kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap orang Islam. Diantaranya:

1. Membaca dua kalimat syahadat. Rukun ini merupakan jalan supaya amalan seorang muslim diterima di sisi Allah. Dalam hal ini, Imam An-Nawawi menambahkan dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, dengan niat yang ikhlas. Hal ini dikaitkan oleh Imam An-Nawawi dengan hadis pertamanya yang berisi tentang niat. Kedua, harus disertai keyakinan bahwa setiap amalan bersumber dari kitabullah dan sunah Rasulullah. Hal ini dijelaskan pada hadis ke-5.

2. Rukun islam yang kedua adalah salat. Salat merupakan tiang agama. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa salat itu adalah cahaya. Penjelasan mengenai keutamaan salat ini terdapat pada hadis ke-23 dan 29. 

3. Pada hadis ke-8, Imam An-Nawawi meletakkan hadis yang menjelaskan tentang akibat dari tidak menunaikan ibadah zakat, dalam hal ini zakat merupakan rukun Islam yang ketiga.

4. Hadis ke-29 memaparkan penjelasan keutamaan puasa secara umum dan puasa Ramadan secara khusus.

5. Pembahasan mengenai haji dalam kitab ini tidak begitu detail. Hanya saja disebutkan dalam hadis ke-3.

Sama halnya dengan Islam yang memiliki 5 rukun, keimanan juga memiliki 6 rukun yang mesti diimani dan diamalkan oleh setiap orang Islam. Rukun-rukun tersebut antara lain  :

1. Iman kepada Allah Swt. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa iman kepada Allah mencakup pada wujud, rububiyah, uluhiyah, nama-nama, dan sifat-sifat Allah. Sebagaimana yang terdapat pada hadis ke-23 dan 28.

2. Iman kepada malaikat. Pada hadis ke-2 dikisahkan kedatangan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dengan menjelma sebagai seorang laki-laki yang tidak dikenal yang bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada sahabat.

3. Hadis ke-7 dan 23 menyebutkan tentang Al-Qur’an dan bagaimana cara mengimani kitab Allah.

4. Sebagaimana yang telah disebutkan pada hadis ke-28, bahwa dalam melaksanakan syariat Islam, maka diharuskan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. dan senantiasa berpegang teguh pada sunahnya.

5. Imam An-Nawawi pada hadis ke-2 membahas tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat. 

6. Iman kepada takdir. Hal ini berkaitan dengan awal mula penciptaan manusia di dalam rahim, sampai pada saat ditiupkan padanya ruh serta ditetapkan takdir untuknya. Sebagaimana telah Rasulullah saw. sebutkan pada hadis ke-4.

Adapun penjelasan ihsan dalam kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah karya Imam An-Nawawi tersebut terdapat pada hadis ke-2 yang artinya: Jibril bertanya kepada Rasulullah: “Apakah Ihsan itu?” Beliau menjawab, “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Seandainya engkau tidak mampu, ketahuilah bahwasanya Dia itu melihatmu.” Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa ihsan memiliki dua sisi. Pertama, Ihsan adalah kesempurnaan dalam beramal sambil menjaga keikhlasan dan jujur dalam beramal. Kedua, Ihsan adalah senantiasa memaksimalkan amalan-amalan sunah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. selama hal itu adalah sesuatu yang diridai-Nya dan dianjurkan untuk melaksanakannya.

Baca juga: Resensi Kitab al-Tashwīr al-Fanni fī al-Qur’ān Karya Sayyid Quthb (albayaanaat.com)

Dari 42 hadis yang terdapat dalam kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah, tidak semuanya diberikan tema pokok tersendiri. Artinya, dalam kitab tersebut, Imam An-Nawawi tidak memberikan judul secara spesifik pada setiap hadis, tapi hanya disebutkan hadis pertama, hadis ke-2, dan seterusnya hingga akhir sehingga pembaca tidak mengetahui tema dalam hadis tersebut tanpa membacanya terlebih dahulu. Kendati demikian, kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah adalah kitab arba'in yang paling populer. Para ulama bahkan memberikan perhatian khusus mengenai kitab ini, yaitu dengan cara memberikan penjabaran (syarah) dan menghafalnya.

Secara akumulatif, semua hadis yang terdapat dalam kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah ini mendorong kita supaya hidup dengan penuh warna agama. Maksudnya, dengan melakukan amal-amal baik dan memenuhi semua rukun islam yang juga dilengkapi dengan iman dan ihsan. Tidak menutup kemungkinan, orang yang membaca kitab ini dengan sepenuh hati juga akan bergejolak jiwanya untuk meningkatkan daya Islam, iman dan ihsan dalam dirinya. Oleh karena itu, marilah kita berkompetisi dalam meningkatkan daya islam, iman dan ihsan!

Moh. Fadllurrahman, Mahasiswa Instik Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep. 

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.

Posting Komentar

0 Komentar