As Long as The Lemon Trees Grow: Perjuangan, Kehilangan, dan Cinta dalam Bayang-bayang Peperangan

 


Identitas Buku

       Judul: As Long as the Lemon Trees Grow

       Penulis: Zoulfa Katouh

       Penerbit: Mizan Pustaka

       Tahun Terbit: 2022

       Genre: Fiksi, Young Adult, Historical Fiction


Novel As Long as the Lemon Trees Grow menghadirkan kisah yang berlatar belakang di Suriah pada masa awal perang sipil. Di mana perang ini telah menghancurkan banyak aspek kehidupan masyarakatnya. Kisah ini mengikuti perjalanan seorang mahasiswa farmasi bernama Salama Kassab yang karena keadaan darurat dan krisis kemanusiaan melanda negaranya, ia terpaksa meninggalkan mimpinya dan mengabdikan diri sebagai seorang sukarelawan di rumah sakit setempat. Setiap hari ia harus menghadapi kenyataan pahit, di mana ia menyaksikan sendiri penderitaan yang dialami oleh orang-orang sekitarnya, termasuk kehilangan keluarga, teman, serta ketidakpastian akan masa depan.

Di tengah cobaan yang terus berdatangan, Salama dihadapkan pada dilema besar yang terus menghantuinya, apakah ia harus tetap tinggal di tanah kelahirannya untuk membantu para korban yang sangat membutuhkan bantuan, ataukah ia harus mencari cara untuk melarikan diri demi menyelamatkan diri dan memulai hidup yang lebih aman di tempat lain? Konflik batin ini semakin rumit ketika ia bertemu dengan Kenan, seorang pemuda yang secara perlahan memberikan harapan baru dalam hidupnya yang mana dipenuhi dengan keputusasaan. Hubungan mereka berkembang di tengah situasi perang yang semakin mencekam, menjadikan novel ini bukan hanya tentang perjuangan bertahan hidup, tetapi juga tentang kekuatan cinta yang mampu memberikan secercah harapan di tengah kehancuran.


Baca Juga: 

Aliran Diwān dalam Sastra Arab Modern: Sebuah Revolusi Estetika


Zoulfa Katouh dengan sangat apik mampu menggambarkan penderitaan, ketakutan, serta harapan yang dirasakan oleh masyarakat Suriah melalui sudut pandang karakter utama, Salama. Narasi yang disajikan begitu kuat dan mendalam sehingga pembaca seolah dapat merasakan ketegangan, ketakutan, dan kesedihan yang dialami oleh para tokoh dalam novel ini. selain itu, Gaya bahasa yang digunakan oleh Zoulfa Katouh dalam novel ini penuh dengan metafora yang begitu indah, sehingga semakin memperkuat nuansa emosional yang ingin disampaikan. Setiap kalimat terasa begitu bermakna dan menyentuh, menjadikan pengalaman membaca novel ini semakin mendalam.

Salama sebagai tokoh utama bukan digambarkan sebagai pahlawan yang sempurna, melainkan sebagai seseorang yang mengalami trauma, ketakutan, dan pergulatan batin yang membuatnya terasa lebih nyata dan manusiawi. Perkembangan hubungan antara Salama dan Kenan pun terasa begitu alami, menghadirkan kisah cinta yang lembut namun penuh makna di tengah kerasnya kehidupan akibat perang. Tidak lupa dalam novel ini penulis juga memberikan sudut pandang yang unik dan jarang ditemukan dalam genre Young Adult, terutama karena latarnya yang berada di tengah perang Suriah. Melalui kisah ini, pembaca mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang realitas konflik yang sering kali hanya diketahui dari berita-berita di media massa.

Terlepas dari beberapa kelebihan dalam novel, karya ini memiliki pacing cerita yang terasa agak lambat karena banyaknya deskripsi emosional yang mendalam dan detail. yang mana hal ini mungkin dapat mengurangi intensitas bagi pembaca yang lebih menyukai alur cerita yang cepat dan penuh aksi. Novel ini juga memiliki tema yang cukup berat bagi para pembaca. Mengingat banyaknya adegan yang menggambarkan tragedi perang dan penderitaan para korban. Oleh karena itu, pembaca yang lebih sensitif terhadap tema peperangan mungkin perlu mempertimbangkan kembali aspek ini sebelum mulai membaca.

 

Kesimpulan

As Long as the Lemon Trees Grow adalah sebuah novel yang penuh dengan makna mendalam, menyajikan realitas perang dengan cara yang emosional, puitis, dan menggugah hati. Kisah perjuangan Salama dalam menghadapi berbagai dilema hidupnya memberikan perspektif berharga tentang arti keberanian, kehilangan, dan harapan di tengah kehancuran yang terjadi di sekitarnya. Dengan karakter yang kuat, narasi yang menyentuh, serta latar cerita yang jarang diangkat dalam fiksi Young Adult, novel ini sangat layak untuk dibaca, terutama bagi mereka yang menyukai fiksi sejarah dengan nuansa emosional yang kuat dan mendalam.



Farah



al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naskahTerima kasih. 




Posting Komentar

1 Komentar

  1. Maju mundur mau baca novel ini karena novel terjemahan tapi ternyata menarik jugaaa

    BalasHapus

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan