Lempuyangan; Antara Rindu dan Sore, Ros

Lempunyangan, perihal angan

Rindu, tengkurap terpejam di tangan 

Membelah jarak,

Kemudian diremas sampai kerut


Kereta, adalah sabana

Dengung lokananta mengepal,

Seperti ringik kuda melipat jarak

Aku, tak mendengarnya.


Baca juga: Sebab Aku Berjalan (albayaanaat.com)


Kereta, adalah sabana

Pagi dikaruniai banyak pintu dan kita 

Kereta, adalah sabana

Malam diberkahi banyak gerbong dan kita


Tidak perlu ketukan,

Tidak perlu mengunci

Kereta, adalah sabana

Disilakan masuk melewatinya kapan saja.


Karebeth Wahyu Firmansyah, Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga

Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksahTerimakasih.

Posting Komentar

1 Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan